Kamis, 24 Maret 2016

Pasar Oligopoli


PASAR OLIGOPOLI



Oligopoli (dari ὀλίγος (olígos), berarti "banyak", dan πωλεῖν (polein), berarti "menjual") adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh. Oligopoli memiliki struktur pasarnya sendiri.

Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memosisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.

Praktik oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk ke dalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga di antara pelaku usaha yang melakukan praktik oligopoli menjadi tidak ada.

Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas.

Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, oligopoli dikelompokkan ke dalam kategori perjanjian yang dilarang, padahal umumnya oligopoli terjadi melalui keterkaitan reaksi, khususnya pada barang-barang yang bersifat homogen atau identik dengan kartel, sehingga ketentuan yang mengatur mengenai oligopoli ini sebaiknya digabung dengan ketentuan yang mengatur mengenai kartel.

Faktor-faktor Penyebab Terbentuknya Pasar Oligopoli

  1. Efisiensi Skala Besar
    Efisiensi skala besar di dalam efisiensi teknis (teknologi) dan efisiensi ekonomi (biaya produksi). Profit hanya bisa tercipta apabila perusahaan mampu mencapai tingkat efisiensi.
    Efisiensi teknis menyangkut pada penggunaan teknologi dalam proses produksi
    . Kemampuan produsen dalam menempatkan sumber daya secara optimal
    Efisiensi ekonomi menyangkut pada biaya produksi. Bagaimana mengatur biaya pada komposisi yang tepat sehingga harga yang dipasarkan merupakan harga yang bisa diterima pasar dan produsen.
  2. Kompleksitas Manajemen
    Perusahaan  harus mempunyai kemampuan manajemen yang sangat baik agar mampu bertahan dalam struktur industri yang persaingannya lebih kompleks.
    Tidak banyak perusahaan yang memiliki kemampuan tersebut, sehingga dalam pasar oligopoli akhirnya hanya terdapat sedikit produsen.

Macam-macam Pasar Oligopoli

  1. Oligopoli murni (pure oligopoly)
    Menjual barang yang homogen. Biasanya banyak dijumpai dalam industri yang menghasilkan bahan mentah atau merupakan praktik oligopoli di mana barang yang diperdagangkan merupakan barang yang bersifat identik. misalnya praktik oligopoli pada produk mineral dalam kemasan atau semen.
  2. Oligopoli dengan pembedaan (differentiated oligopoly)
    Menjual barang berbeda corak. Barang seperti itu umumnya adalah barang akhir atau merupakan suatu bentuk praktik oligopoli di mana barang yang diperdagangkan dapat dibedakan.

Kelebihan Dan Kelemahan Pasar Oligopoli

Kelebihan pasar oligopoli sebagai berikut:

  1. Memberi kebebasan memilih bagi pembeli
  2. Mampu melakukan penelitian dan pengembangan  produk
  3. Lebih memperhatikan kepuasan konsumen karena adanya persaingan penjual
  4. Adanya penerapan teknologi baru
  5. Adanya efisiensi dalam menjalankan kegiatan produksi
  6. Persaingan di antara perusahaan akan memberikan keuntungan bagi konsumen dalam hal harga dan kualitas barang.
  7. Jumlah penjual yang sedikit membuat penjual dapat mengendalikan harga dalam tingkat tertentu

Kelemahan pasar oligopoli sebagai berikut:

  1. Dibutuhkan investasi dan modal yang besar untuk memasuki pasar, karena adanya skala ekonomis yang telah diciptakan perusahaan sehingga sulit bagi pesaing baru untuk masuk ke dalam pasar.
  2. Apabila terdapat perusahaan yang memiliki hak paten atas sebuah produk, maka tidak memungkinkan bagi perusahaan lain untuk memproduksi barang sejenis.
  3. Perusahaan yang telah memiliki pelanggan setia akan menyulitkan perusahaan lain untuk menyainginya.
  4. Bisa timbul eksploitasi terhadap pembeli dan pemilik  faktor produksi
  5. Menciptakan ketimpangan distribusi pendapatan

Contoh Pasar Oligopoli

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa pasar oligopoli diartikan sebagai bentuk pasar yang di dalamnya terdapat beberapa penjual dan produk yang dijual bisa sama persis atau bisa dibedakan menurut ciri khasnya. Sedangkan contoh pasar oligopoli dalam kehidupan sehari-hari banyak terdapat dalam masyarakat Indonesia.

Beberapa contoh perusahaan/produsen yang berada pada pasar oligopoli antara lain pada produk/barang seperti pada industri semen, misalnya ada semen gresik, semen holcim, semen indocement dan semen cibinong.

Pada industri sepeda motor, misalnya Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki dan lain-lain. Sementara pada bidang elektronik seperti Soni, toshiba, national, samsung, panasonic dan lain-lain. Pada jasa penerbangan misalnya ada Garuda Indonesia, Air Asia, Lion Air dll. Pada industri jasa penerbangan yang terjadi saat ini para oligopolis cenderung bersaing dalam hal harga (price competition), Anda dapat melihat bagaimana ramainya perang tarif antar maskapai penerbangan.

Untuk membedakan produk satu perusahaan dengan perusahaan lain, sering para oligopolis menerapkan strategi dalam menguasai dan menarik konsumen dengan membuat model serta memberikan merek tertentu pada produk yang dijual (strategi diferensiasi produk). Model dan terutama merek ini biasanya dibuat agar berkesan di hati konsumen, agar konsumen menjadi loyal dan tertarik. Konsumen yang sudah terikat pada produk merek tertentu akan sulit berpindah ke produk yang lain.

Ciri-ciri Pasar Oligopoli

Ciri-ciri pasar oligopoli di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Perusahaan menghasilkan barang standar dan barang dengan jenis/corak beragam. Industri dengan barang yang berstandar merupakan industry yang menghasilkan bahan baku seperti produsen bensin, industry baja, semen, industri kimia, dan industry penghasil bahan bangunan. Selain itu beberapa perusahaan dalam pasar oligopoly menghasilkan barang-barang dengan jenis atau corak yang berbeda-beda seperti pada industry otomotif, industry sabun, industry telepon seluler dan industry elektronik lainnya.
  2. Promosi melalui iklan secara terus-menerus. Perusahaan dalam pasar oligopoly yang menghasilkan barang-barang dengan jenis atau corak yang berbeda harus melakukan promosi untuk mengenalkan produknya pada pembeli. Perusahaan harus mengalokasikan dana cukup besar untuk Biaya promosi atau iklan ini. Tujuan promosi ini adalah untuk menarik pembeli baru dan mempertahankan pembeli lama. Untuk perusahaan penghasil barang standar, biaya iklan relative lebih kecil dan promosi bertujuan untuk memelihara hubungan baik dengan masyarakat.
  3. Hanya terdapat sedikit penjual, biasanya antara tiga  sampai dengan sepuluh yang menjual produk substitusi. Pasar oligopoli mempunyai kurva permintaan dengan elastisitas silang atau cross elasticity of demand yang relatif  tinggi.
  4. Pada pasar oligopoli terdapat rintangan yang menyebabkan perusahaan lain sulit memasukinya. Hal ini karena perusahaan yang ada dalam pasar hanya sedikit.
  5. Keputusan harga yang diambil oleh suatu perusahaan harus dipertimbangkan oleh perusahaan yang lain. kekuatan harga tergantung pada cara harga itu ditentukan. Jika harga bukan merupakan kesepakatan, maka kekuatan harga menjadi lemah. Ketika suatu perusahaan menurunkan harga, maka perusahaan lain akan cenderung melakukan penurunan harga pula. Ketika harga dibuat dengan cara kesepakatan antara perusahaan yang ada dalam pasar oligopoli, maka harga cenderung lebih kuat, tidak mudah untuk diturunkan oleh suatu perusahaan.

selain itu ada ciri-ciri yang lain:

  1. Pasar oligopoly hanya terdiri atas sekelompok kecil perusahaan.
    Dalam pasar oligopoly terdapat beberapa perusahaan raksasa yang menguasai penjualan dan di samping itu pula terdapat beberapa perusahaan kecil. Para perusahaan raksasa tersebut saling memengaruhi satu sama lain. Sifat ini menyebabkan setiap perusahaan harus mengambil keputusan dengan hati-hati dalam mengubah harga, bentuk barang, corak produksi dan sebagainya. Sifat saling memengaruhi (mutual interpendence) ini merupakan sifat khusus dari pasar oligopoli.
  2. Barang yang diproduksi adalah barang yang standar atau barang yang berbeda corak atau bisa bersifat homogen, dan bisa juga berbeda, namun memenuhi standar tertentu. Barang yang diproduksi pada pasar ini ada kalanya merupakan barang yang standar misalnya pada industry penghasil barang mentah (baja dan aluminium) dan industry bahan baku (semen dan bahan bangunan). Selain itu pada pasar oligopoly juga memproduksi barang yang berbeda corak. Barang yang diproduksi adalah barang akhir seperti industry mobil, industry rokok, industry pesawat terbang, dan lain-lain.
  3. Terdapat banyak pembeli di pasar
    Seperti pasar persaingan sempurna, jumlah pembeli di pasar oligopoli sangat banyak. Hanya ada beberapa perusahaan(penjual) yang menguasai pasar.
  4. Adanya hambatan bagi pesaing baru
    Perusahaan yang telah lama dan memiliki pangsa pasar besar akan memainkan peranan untuk menghambat perusahaan yang baru masuk ke dalam pasar oligopoly tersebut.
  5. Adanya saling ketergantungan antar perusahaan (produsen)
    Umumnya adalah penjual-penjual (perusahaan) besar yang memiliki modal besar saja (konglomerasi). Karena ada ketergantungan dalam perusahaan tersebut untuk saling menunjang. Contoh: bakrie group memiliki pertambangan, property, dan perusahaan telefon seluler (esia)
  6. Advertensi (periklanan) sangat penting dan intensif
    Untuk menciptakan brand image, menarik market share dan mencegah pesaing baru. Dalam pasar ini peran iklan sangat membantu perusahaan dagang karena iklan dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat atau calon pembeli, oleh karena itu iklan terbukti ampuh dalam menarik perhatian calon pembeli yang ingin memilih barang-barang dengan mudah perusahaan membuat iklan tentang produknya dengan keunggulan -keunggulan produknya dibanding produk perusahaan lain atau perusahaan pesaing.
  7. Sulit Dimasuki Perusahaan Baru
    Dalam pasar oligopoli ini mengapa dikatakan sulit dimasuki oleh perusahaan baru, karena image dari perusahaan yang sudah lama terbangun lebih kuat dengan pembeli di banding perusahaan yang baru muncul yang menawarkan barang yang sama namun pembeli atau konsumen tidak tau kualitas dari barang-barang yang dijual perusahaan baru tersebut.
  8. Harga Jual Tidak Mudah Berubah
    Dalam pasar oligopoli ini harga yang keluar tidak cepat naik atau turun, bisa dikatakan harga selalu stabil dan tidak mudah berubah, mungkin saja karena penjualan yang stabil terhadap suatu produk yang diluncurkan oleh suatu perusahaan sudah cukup menghasilkan keuntungan, namun apa bila tiba-tiba harga naik otomatis pembeli akan berpikir kembali untuk membeli produk ini dan bisa jadi pembeli beralih pada produk perusahaan lainya yang menjual varian yang sama namun harga lebih murah dengan kualitas yang hampir sama.

Sistem Harga Pasar Oligopoli

Struktur pasar oligopoli yang terdiri dari beberapa perusahaan saja membuat perilaku suatu perusahaan akan berpengaruh secara signifikan terhadap perusahaan lain. Akibatnya ada saling ketergantungan di antara perusahaan. Dibanding dengan pasar persaingan tidak sempurna pasar oligopoli cenderung menunjukkan persaingan yang lebih ketat. Pembentukan harga pada pasar oligopoli tergantung pada asumsi perilaku para pelaku pasar. Dengan demikian, pada pasar oligopoli rawan terjadi perang harga di antara perusahaan yang bersaing sehingga dalam batas-batas tertentu harga menjadi tegar (rigid). Meskipun biaya mengalami kenaikan ataupun penurunan, harga tidak berubah. Ketegaran harga ini dijelaskan oleh P. Sweezy.


Peranan Dalam Perekonomian

Pasar oligopoli juga memiliki peranan penting dalam perekonomian negara. Pasar oligopoli mendorong terjadinya diversifikasi produk yang lebih dewasa dengan pemanfaatan teknologi baru. Selain itu, pasar oligopoli juga mendorong setiap perusahaan untuk menemukan proses produksi yang lebih efisien. Dengan demikian akan tercipta perekonomian yang kreatif dan kompetitif dengan biaya produksi yang efisien.
DAFTAR PUSTAKA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar